Penduduk asli Aceh adalah suku Bante. Dalam buku Aceh Sepanjang Abad yang ditulis oleh Mohammad Said disebutkan bahwa suku ini serumpun dengan penduduk asli semenanjung Malaysia yaitu Orang Asli. Bahasa Orang Asli termasuk dalam kelompok bahasa Mon-Khmer yaitu salah satu cabang dari rumpun bahasa Austro-Asia. Termasuk juga dalam bahasa Mon-Khmer adalah bahasa penduduk Kepulauan Nikobar di utara Pulau Weh yang kini bagian dari negara India. Namun demikian bahasa Aceh tidak termasuk dalam kelompok bahasa Mon-Khmer, tetapi termasuk dalam kelompok bahasa Aceh-Cam yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia.
Ada hal yang menarik dari hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti asing yaitu Paul Sidwell. Ia menemukan bahwa ada banyak kata-kata dalam bahasa Aceh yang seakar dengan kata-kata bahasa Mon-Khmer tetapi kata-kata ini tidak dijumpai dalam kelompok bahasa Cam. Nah, yang menjadi pertanyaan, dari manakah kata-kata ini berasal???

Seketek Pantun

in , , , by nyakizza.blogspot.com, 17.08
Kalam ’lah hari di Simabua
Kudo ’lah lakek palanonyo
Baranti sampai siang hari
Kalau dinanti lamo bana
Samalam maik dalam kubua
Tibo malaikaik ka mananyo
Bukannyo jawek nan tabari
Kasiah ndak sampai nan takana

Dalam loghat melayu:
Gelap sudah hari di Simabur (nana kampung)
Kuda sudah di pasang pelananya
Berhenti sampai siang hari
Kalau ditunggu lama sekali
Semalam mayat dalam kubur
Datang malaikat hendak bertanya
Jawaban tak bisa diberikan
Kaseh tidak sampai yang teringat

Terakhir Berkumpul

in , by nyakizza.blogspot.com, 15.17

Terakhir kali kita berkumpul dan bercanda bersama di rumah Ibu Jumiati dalam rangka memberikan surprise ulang tahun Ibu walikelas yang jadi ortu kami selama 2 tahun walaupun ada personil yang kurang ... 18 Fighter :D

Bagian Dua : Suka Duka di Kelas Sebelas

Sehari setelah pembagian kelas, kami semua mulai menempati kelas baru. Kelas XI Bahasa menempati ruang Laboratorium Biologi yang bangunannya sudah tua, namun tampak lebih bergairah karena telah di cat ulang dan lantai kayu ulinnya tampak lebih kinclong karena telah di pel  oleh Pak Umar, penjaga sekolah kami, juga sarang laba-laba yang dulu menumpuk di setiap sudut ruangan kini telah tiada.
Memulai hari dengan senyum tulus dan membuat orang lain nyaman berada di dekatku merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku. Datang ke sekolah sebelum jam enam pas, melangkah menuju kelas penuh semangat, masuk kelas pakai kaki kanan dan salam, duduk paling depan, deret tengah, depan papan tulis. Yaaa.. aku cukup tau diri. Berhubung badanku kecil alias kurang tinggi jadi aku harus duduk di kursi paling depan supaya bisa mendengar penjelasan guru dan membaca catatan di papan tulis dengan jelas.
Ternyata di dalam kelas sudah ada Ria Mahmudah (seorang Qori’ah kebanggan kelas kami di setiap event keagamaan), dia  selalu datang lebih awal meskipun rumahnya jauh sekali di daerah Batu Belaman. Faktanya , kata Ria, aku adalah teman baru pertama  Ria di SMANSA waktu kami sama-sama jadi murid baru. Dia tipikal anak yang pemalu, tidak banyak bicara alias pendiam, juga cerdas.
Semakin mendekati jam enam, siswa-siswi semakin banyak berdatangan.
Satu persatu anggota kelas XI Bahasa masuk kelas dan menaruh tas di bangku masing-masing.
Satu… dua… tiga… sepuluh… lima belas…delapan belas… hemm… delapan belas orang ? bukannya kemarin ada tiga puluh ya di daftar ?!


Bagian Satu : Penjurusan

Di bawah terik matahari pagi yang menghangatkan tubuh,tepat pukul Sembilan pagi itu, semua siswa kelas sepuluh yang baru saja dinyatakan naik tingkat-jadi kelas sebelas – berkumpul di lapangan basket depan kantor kepala sekolah.
Mereka tidak bisa diam barang sejenakpun. Menunggu Ibu kapala sekolah menyampaikan pidato itu rasanya mendadak jadi seperti ikan asin yang sedang dijemur di bawah terik yang mulai menyengat-nyengat kulit. Beruntung bagi mereka yang berjilbab dan mengenakan seragam serba panjang, juga bagi mereka yang memiliki badan agak lebih rendah dari teman-teman disekelilingnya karena mereka bisa bernaung di bawah lindungan ka’bah (upss…kok kayak judul novel Hamka yaa?) maksudnya di balik badan temannya …
Setelah sekitar lima belasan menit menanti, keluarlah Sang Ibu kepala sekolah dari kantor . Berpidato blablabla panjang kali lebar kali tinggi sehingga dapatlah volumenya yang inti dari volume itu menyatakan bahwa pembagian jurusan akan diumumkan pukul sepuluh hari itu juga.
Mendengar hal itu, sontak siswa-siswi bersorak dan ada juga yang memasang wajah H2C (harap-harap cemas), karena ia takut masuk jurusan yang tidak sesuai dengan harapannya dan juga harapan kedua orang tuanya.

Hiburan : Saosin - You're Not Alone

in , , by nyakizza.blogspot.com, 13.38
 SAOSIN : You're Not Alone



It's just like him
To wander off in the evergreen park
Slowly searching
For any sign of the ones he used to love
He says he's got nothing left to live for
(He says he's got nothing left)
And this time I think you'll know

You're not alone
There's more to this I know
You can make it out
You will live to tell

Mama oh Mama ...

in , , by nyakizza.blogspot.com, 13.07

Satu

        Dua hari lagi adalah hari yang sangat-sangat aku tunggu. Yup! Dua hari lagi adalah ulang tahunku yang berbarengan dengan mama tepat pada tanggal 14 February. Di mana hari di rayakannya hari kasih sayang di seluruh dunia ini penuh dengan kehangatan dari yang terkasih. Begitu pula denganku yang selalu berharap merayakan hari yang tidak semua orang bisa dapatkan dengan orang yang teramat sangat kusayangi di dunia ini. Orang yang selalu menjadi nomor satu di hatiku, orang yang membuatku semangat, dan juga orang yang mampu membuat air mataku meleleh adalah seseorang yang telah berjuang menantang maut hanya agar aku terlahir ke dunia ini. Dia ialah mamaku.
© Alfizza Murdiyono · Designed by Sahabat Hosting